Tabu yang melilit di benak

Hff... Kadang memang agak heran kalo melihat 'kengerian' sebagian anak manusia dalam memandang pasangan hidup dari sudut pernikahan. Sebagian mereka seolah dengan menikah berarti mereka harus bersiap melompat dan masuk ke dalam lembah atau bahkan jurang yang dalam dan menakutkan. Bahkan boleh jadi sebagian dari kita membayangkan, bahtera pernikahan itu bagaikan ruangan yang gelap gulita, di mana segala sesuatunya tak nampak oleh indra penglihatan kita, atau ibarat terperangkap dalam lilitan-lilitan jerat hitam yang membuat organ tubuh tak mampu bergerak bebas sama sekali. Hff... lucu.





Share:

Menikmati Kesendirian

Hening... tiada suara yang terdengar, hanya sesekali hembusan angin terdengar berdesir... menambah suasana keheningan menjadi semakin terasa sepi. Hanya hentakan suara detik jam, yang terus menemani setiap frame kehidupan yang kulewati.

Smua pergi, semua berlari tinggalkanku sendiri...tinggalkan smua yang pernah dijanji...
Share:

Menghitung Hari

Alhamdulillah, ga terasa sekarang udah sampai tanggal 25, sungguh benar, jika sekiranya kerinduan untuk bertemu diiringi dengan kerjaan baru. Yakni menghitung hari. Wah kalo dah menghitung hari, ini hati rasanya makin deg-deg-an aja pingin ketemu ama istri tercinta.

Sebenarnya sih kalo 'ade' ku tahan ikut dengan suaminya, barangkali ga bakal terpisah jarak seperti saat ini. Tapi ya mo gimana lagi, wong jika tetap bersikeras ikut suami barangkali ntar ada apa-apa dengan janin yang sedang dikandungnya. Tapi insyaAllah, selepas sang buah hati menampakkan dirinya ke dunia. InsyaAllah langsung kubawa ke 'medan perang' dunia. :)

Pokoknya aku harus buat keputusan. Sebagai seorang suami emang terkadang kita dituntut untuk mengambil keputusan yang tepat. Dan aku memutuskan akan membawa serta istri dan anakku, apapun yang terjadi mereka harus senantiasa berada di sampingku.

Emang sih perasaan, kita ini serasa masih pacaran aja. Kadang bentar-bentar telpon, ato sms (kalo pas kantong cekak), tapi ya gapapa. It's a choice.

Yang jelas udah kuputuskan, aku harus hidup dengan keluarga baruku jika ingin menjadi lebih baik.

Ya, istriku tunggu kehadiran arjunamu di sana. Do'akan arjunamu yang masih di sini agar ga pernah luput dari mendoakan diri dan anakmu di sana. Amin
Share:

I'm not good today

Bismillah...

Hmm... pagi ini begitu indah, burung bernyanyi (berkicau) udara segar banget, indahnya jika hari ini bisa kulewati bersama istriku tersayang. Memang kk akui sayangku, pekerjaan yang kk terima ini mengandung resiko jauh darimu. Tapi yakin sayangku... satu hari nanti kk percaya kamu mampu melewati segala yang tak mampu kamu lakukan hari ini. Kk paham, kamu juga pasti merasa tersiksa jauh dari kk. Kk akui itu sayangku... Memang berat ketika kita sudah memiliki sandaran hati, kemudian ternyata kita jauh darinya. Mungkin hanya kesabaran yang mampu kita ukirkan dalam diri kita masing-masing. Kk yakin keindahan tentang arti pertemuan itu akan terlukis indah, di saat kita terpenjara oleh jarak. Yakin sayangku, ini hanyalah segelintir ujian dari Allah.. Kk janji kelak akan slalu berusaha tuk menimang impian di sampingmu, bersamamu di sampingmu...

Oh iya sayangku, akhir-akhir ini kk jadi sering begadang soale tugasnya ada saja. Kk jadi teringat sewaktu dulu kk jaga warnet terkena lever ato penyakit kuning karena sering bergadang jaga malam. Akhir-akhir ini kk mulai merasakan lagi gejala ulu hati kk yang sering berdenyut perih.. tapi semoga saja bukan gejala yang bukan-bukan ya sayangku...

Oh iya, segarnya hari ini ternyata ga sesegar tubuh kk hari ini. Maafkan kk adeku ya.. trims dah mempercayakan sebagian dari hatimu kepada kk. Kk janji akan kk bahagiakan apa yang dikau percayakan pada kk. Wassalam,

amif, ada gejala liver di pagi hari...
Share:

Assalamu'alaikum Dunia

Wah, this morning, though not as bright as yesterday. But it still has somethin' special that i can feel. Yeah this morning i can breath again, it's mean that i still have chance to pray and say thank to Allah swt.

I always hope, during my breath is still blows, i hope Allah always exist in my heart, and my mind. And i always hope, if someday when Allah ends my life. I wanna dead in believing to Him

Thanks Allah to make me proud to be a moslem.
Share:

"Emansipasi Keliru", membuat Lelaki cemburu

Wah hari, ini udara terasa panas banget, padahal keknya di luar mendung je. Mm ada dikit waktu luang mending diisi dengan menuangkan informasi subjektif ke lembaran-lembaran kertas dunia maya.

Mm.. Pernah suatu hari saya ngobrol bareng teman, keknya baru beberapa bulan lalu kali yak. Obrolan kita macam-macam. Ya biasalah, namanya juga obrolan ngalor-ngidul apa yang terlintas di otak ya itu yang keluar n' dibahas. Oiya, kebetulan saat itu bertepatan dengan hari kartini. Jadi ya kita (makhluk yang mewakili kaum lelaki) nyangkut ajeh langsung ngebahas masalah kartini.

"Wah mas, kemaren aku baca-baca di Swaramuslim.net, tentang sejarah kartini." Ujarku membuka percakapan. Nama teman saya Eka, cuman saya panggil di mas Eka. Ya soale umur kita jaraknya sekitar 10 tahunan. "Tentang apa mif?" Tanya dia balik. "Itu mas, kalo kita sering dengar-dengar tentang ide Kartini sehingga mencetuskan emansipasi buat wanita tuw mas." Jelasku berhenti sebentar, kemudian meneruskan lagi. "Kan habis gelap terbitlah terang" jelasku lagi. Mas Eka menganggukan kepalanya. "Trus?" Tanya dia. "Ternyata setelah aku baca-baca, oh iya...kan teks asli dari kata-kata Kartini itu berbahasa Belanda kalo ga salah yak?" Tanyaku. Mas Eka mengangguk. "Nah ternyata penerjemahan dari Belanda ke Indonesia itu salah. Jadi yang tadinya 'habis gelap terbitlah terang' ternyata terjemahan aslinya adalah 'dari kegelapan menuju cahaya'.." Mas Eka mengangguk-angguk. "Dan kalo mas Eka baca, ternyata sejarahnya itu kartini sedang giat-giatnya membaca al-Quran. Dimana pada saat itu dia terpesona dengan firman Allah swt. Yang berbunyi "Allahu waliyyu lladziina aamanuu... yukhrijuhum min adz-dzulumaati ila an-nuur...".

Mas Eka diem sebentar kemudian mengomentari apa yang saya uraikan. "Oo.. Jadi gitu?" Tanya mas Eka. Saya mengangguk. "Iya mif, saya juga yakin kalo bayangan Kartini saat dia mencetuskan ide yang oleh kaum wanita sekarang disebut sebagai "Emansipasi" itu ga seperti yang digembar-gemborkan oleh kaum perempuan saat ini." Jelas mas Eka. "Kalo menurut saya yang dituntut oleh Kartini saat itu adalah, agar hak pendidikan untuk kaum wanita pada zaman itu disamaratakan dengan hak pendidikan seperti pria." Sambungnya. "Di mana memang mungkin saat itu wanita tidak mendapatkan pendidikan yang layak sebagaimana pria. Bisa jadi maksud Kartini saat itu adalah untuk membentuk karakter wanita Indonesia yang mampu menjadi pendidik bagi anak-anaknya. Mampu menjadi Madrasah pertama bagi anak-anaknya. sehingga kelak anak-anak yang dilahirkan di Indonesia ini mendapat pendidikan yang layak, baik pendidikan secara agama maupun ilmu pengetahuan umum. dari seorang ibu yang terdidik." Mas Eka diem sebentar. Saya coba mencerna apa yang baru saja dijelaskan olehnya. "Benar juga mas ya?" Ujar saya. "Iya mif, bisa jadi maksud Kartini itu ya seperti yang saya uraikan di atas. Wanita harus menuntut haknya untuk mendapatkan pendidikan, tapi hasil dari pendidikan yang didapat itu dimanifestasikan dengan mendidik generasi yang dilahirkan oleh wanita itu sendiri. Dengan kata lain. Wanita tidak melupakan kodratnya sebagai "Madrasah Awal" bagi putra-putrinya. Ga seperti wanita saat ini, yang hanya karena mengejar karir, sehingga lupa untuk memberi perhatian pada anak di rumah. Seolah anaknya ya anak si baby sitter." Jelas mas Eka menggebu-gebu. Saya mengangguk, tanda paham.

Agak lama kami berdua terdiam sambil menatap televisi di depan kami. Tapi saya yakin 'Our Mind' saat itu ga lagi mencerna apa yang ada di tv. Tapi pasti lagi melanglang buana entah kemana. Hehehe.

"Oh iya mas, aku juga pernah buka sebuah blog, entah punya siapa lupa. Di dalam blog itu dibahas tentang emansipasi juga. Yang jelas apa yang dibahas di postingan blog tersebut sedikit menggelitik pikiranku." Ujar saya. "Emang tentang apa mif?" Tanya mas Eka. "Anu mas, itu lho. Kan saat ini, alasannya karena perkembangan zaman. Maka wanita saat ini pun saling berpacu dengan lelaki untuk mendapatkan pekerjaan. Bahkan tidak jarang kaum wanita di banyak lapangan kerja. Mayoritas menduduki posisi yang seharusnya diduduki oleh kaum lelaki." Mas Eka terlihat fokus mendengarkan apa yang saya uraikan. "Nah lucunya, di blog ini yang dipermasalahkan bukan yang itu, tapi lebih ke masalah agama. Gini lho mas, kan kita tahu sendiri tentang posisi dan tanggung jawab seorang lelaki/suami dalam rumah tangga. Yaitu memberi nafkah buat istri dan anak-anaknya. Bahkan ga jarang ada ungkapan 'harta suami adalah harta bersama, harta istri harta pribadi'..." Saya berhenti sebentar kemudian menyambung penjelasan saya lagi. "Nah yang bikin otakku sedikit muter, adalah kesimpulan dari si penulis pada akhir postingannya yang aku ga hapal banget, tapi kira-kira bunyinya seperti ini. 'Jika memang zaman sudah menuntut wanita untuk bekerja. Dan atas kegigihan wanita itu sendiri sehingga ia menduduki posisi yang seharusnya diduduki oleh pria. Maka akan terjadi fenomena di mana lelaki sulit mendapat pekerjaan, dengan kata lain akan ada banyak kaum lelaki menganggur. Ini berarti menyulitkan posisi lelaki dalam mencari rezeki. Rezeki untuk membiayai orang-orang yang ada di belakang sang lelaki, yaitu orang-orang yang berada di bawah tanggungan lelaki sebagai suami, yaitu istri dan anak-anaknya'..." Sampai di situ saya menyudahi penjelasan saya. Mas Eka diem sebentar, seolah sedang memikirkan sesuatu. Namun tiba-tiba dia berkomentar. "Benar juga tuw isi blognya mif.." Komentar mas Eka, aku mengiyakan. Kamipun kembali terdiam, masing - masing kami kembali mengarahkan pandangan ke televisi.

"Tapi tergantung kaum lelakinya sih mif." Tiba-tiba mas Eka bicara. "Maksud mas Eka?" Tanyaku. "Ya maksud saya, masalah rezeki apa ngganya. Kita kan dah yakin bahwa pasti ada yang ngatur. Masalahnya gini jika seandainya pria ga dapat lapangan kerja karena wanita. Ya kurang tepat juga sih, masalah lapangan kerja itu kan tergantung prianya kreatif apa ngga? Jika memang prianya emang kreatif, toh ga keterima jadi karyawan bisa menjadi wiraswasta. Istilah lainnya ya membuka lapangan kerja sendiri. Ya ngga?" Tanya mas Eka, saya mengangguk. "Iya juga sih" fikir saya saat itu.


"Tapi ini mif, yang paling saya enek kalo ada wanita pendukung kesetaraan gender. Mereka fikir sekarang zaman reformasi, segala opini bisa diungkapkan. Yang paling bikin saya enek tu. Mereka menginginkan kesetaraan gender di segala bidang." Jelas mas Eka. Terlihat wajahnya sedikit serius. "Sampai suatu hari saya pernah naik bis kopaja. Ya saat itu keadaan bis lagi penuh, ga ada tempat duduk yang tersisa." Ujar mas Eka. "Saat itu saya duduk di kursi depan yang pas di dekat pintu keluar. Nah trus ga lama berselang, masuk dua orang penumpang cowok - cewek. Mungkin mereka berpacaran lah." Mas Eka diem sebentar kemudian lanjut lagi. "Nah karna ga ada tempat duduk, kan akhirnya mereka berdiri. Saya perhatikan tuw si cowok ngelihati saya terus, kebetulan mereka berdiri pas di samping saya. Tiba-tiba si cowok nyolek saya kemudian ngomong. 'Mas tolong dong bangkunya dipinjamin ke dia.' Kata cowok itu sambil menunjuk ceweknya ke saya. Ceweknya juga ngelihatin saya." Terang mas Eka. Saya asik fokus dengar cerita mas Eka. "Mau tau saya jawab apa mif?" Tanya mas Eka, "mas eka jawab apa?" Tanya saya balik ingin tahu. "Saya jawab santai saja ke dia, Lho mas tahu kan sekarang zaman reformasi? Wanita menyerukan emansipasi di segala bidang...lho kalo memang mau setara, seharusnya siap menerima segala resikonya. Lelaki biasa hidup keras, ya wanita juga harus merasakannya. Jelas saya ke cowok itu mif.." Terang mas Eka. "Trus? Cowok itu gimana mas?" Tanyaku. "Ya dia jawab, tapi kan mas, kasihan dia cewek...? Lho? justru itu, kalo memang dia mau setara dengan pria, ya harus siap menggantikan posisi pria dong..? Saya jawab santai mif...trus saya lanjutin lagi...Mas saya dulu tuw begitu hormat sama wanita karena kelemah-lembutannya...tapi sekarang hormat dan empati saya berkurang setelah ada gerakan persamaan gender yang diusung oleh sebagian wanita... dengan kata lain mereka merasa sama kuat dengan kaum pria... mereka ga pernah memikirkan perbedaan yang ada...ya sekarang terserah mereka, kalo memang merasa bisa menyamai pria ya monggo tapi yang pasti saya yakin banyak pria yang berubah dari empati menjadi sinis melihat kesombongan wanita yang merasa sama dengan pria saat ini... hehehe, saya ngomong gitu mif ke cowok itu, saya peratiin cowok ma cewek itu mukanya cemberut.. hehehe." Jelas mas Eka sambil ngekeh. "Wah masa sih mas?" Tanyaku ga percaya. "Iya mif bener, mana saat itu kan bis lagi penuh, jadi banyak yang dengerin saya waktu itu.." Terang mas Eka. "Weks, busyet deh, mas Eka berani juga yak?" Lanjutku lagi, "ya iya, ngapain mesti malu." Tiba-tiba di luar mulai hujan rintik-rintik. Saya segera bergegas berlari keluar mengambil pakaian yang saya jemur dari pagi.

Obrolan kami di atas, lumayan berat. Tapi ya dibahas dengan ringan. Hehehe, mohon maaf jika ada pihak-pihak yang merasa terganggu, terus terang postingan ini hanya sebuah wacana pemikiran wong ndeso.... yang ga bisa lepas dari kesalahan. Jadi kalo ada kesalahan kata, mohon dimaafkan banget. yah.. lumayan isi-isi waktu sambil lebih mengkreatifkan otak dalam berfikir, lagipula melatih jari-jemari menari luwes di atas keyboard.. thengs e lots for Allah.

Saya tutup postingan ini dengan menulis 'Alhamdulillaahi Robbil Aalamiin'
Share:

Phoem Boring

Kurindukan sejuknya embun membelai lembut jiwaku
Kumelayang bersama cita menembus indah panorama
Terbelai lembut ku oleh indah permadani pelangi
Terpias wajahku menatap indah dirimu

Berbaur dan membiaskan keindahan di hatiku
Dalam hari-hariku senyummu terukir berikan satu karya berarti
Lukiskan kenangan yang tak tersiakan
Kulestarikan semua sebagai karya fenomenal
Di Sepanjang keagungan Tuhan
Yang terpampang di sanubariku

Berharap maut tak kan' hentikannya
Dan berdo'a kelak syurga sebagai penghujungnya
Share:

Cintah... oppooo cintah?

Cinta. Nyerah deh kalo dah nemu kata itu. Yang ada juga nih hati kelepek-kelepek. "Emang situ tau, cinta tu apa?". "Eh om, nanya sapa?"."lah situ ngapain ngomong cinta?". "Ya mau aja, emang ga boleh ngomong cinta?". "Weks! kok balik nanya sih?". "Lho? Emang yg nanya sapa?". "Ya situ". "Emang situ, itu apa om?"."###@$%@#". (whehehe)


Seperti paragraf di atas itulah mungkin penggambaran sederhana tentang kebingungan sebagian orang mendesinfektankan cinta.... eh sori.. maksute deskriditkan, busyet deh salah lagi...deskripsikan maksute, soal definisi cinta. Kok gitu? Emang sapa yang bilang? Yg bilang ya mbahmu. Punten om. Maksute begini lho... setiap orang tuw kan punya kepala. nah, tentunya setiap isi kepala itu kan memiliki otak, yang fungsinya membaca sensor dari lingkungan sekitarnya, kemudian mengubahnya menjadi molekul sinyal-sinyal listrik yg fungsinya untuk mempola dan mengubah sinyal listrik menjadi informasi yg digunakan oleh manusia untuk membuat opini. Lah opini setiap orang berbeda-beda om. Begitu juga opini saya... Namun tentunya saya beropini sesuai dengan apa yg otak saya pelajari dan coba pahami. So? bukan opini buta om. key?

Oke deh... supaya bisa lebih asyik memahami apa itu cintah, kita tanya dulu deh ama yg ahoy (ahli,Pen.) di bidangnya.


DeFisini (Definisi, maksute) Cintah

Kalo nanya ama om wiki nih. Cinta adalah sebuah perasaan yang dirasakan oleh seseorang terhadap orang lain. Yaitu perasaan untuk saling berbagi segala sesuatunya secara bersama. Pendapat lainnya, cinta adalah sebuah aksi/kegiatan aktif yang dilakukan manusia terhadap objek lain, berupa pengorbanan diri, empati, perhatian, memberikan kasih sayang, membantu, menuruti perkataan, mengikuti, patuh, dan mau melakukan apapun yang diinginkan objek tersebut. But, itu menurut om wiki lho. Kalo menurut saya lain lagi. "Emang menurut situ cinta itu apa?". "Mmm.. kalo menurut saya, cinta itu ya... tergantung pendapat orang yang merasakannya". "Lah, itu mah ga creative". "ga papa, wong pendapat, pendapat saya" (whehehe) udah..udah.. nih kita bahas.

Tapi sebelum saya ketengahkan tuw cinta, saya mohon maaf kalo ternyata kesalahan bertumpuk pada pembahasan ini, karena bagaimanapun posting ini hanya sekedar pendapat subjektif dari saya.

Menurut hemat saya, biar lebih simple cinta itu bisa dibagi dalam 3 kelas. Yaitu, kelas ringan, kelas menengah and kelas berat (weh macam boxing saja yak? :p)

Cinta Ringan

Mungkin kalo dalam peribahasa bisa diumpamakan ama cinta monyet, cinta laler, cinta ayam ato cinta binatang lainnya kali yak? :)) Soale ya itu tadi, cintanya kan hanya hayalan-hayalan fana yang berkelabat sekilas doang, bisa jadi timbul karena terhipnotis shape lawan jenis secara fisik. Sayangnya cinta seperti ini hanya melatih otak untuk berfikir antara perut, puser ke bawah, sehingga ... ya itu tadi cinta like animal, ato dengan kata lain, cintanya ringan banget ga berbobot...

Cinta In Medium (whehe.. bahasane irregular je)
:))

Jenis cinta ini, kalo diliat dari sudut pandang om wiki, udah masuk banget. Cinta pada level ini si pelakune wis ngerti akan diarahkan kemana perasaan yang dia pikul (weks, emang karung!). Yang jelas keinginan untuk berbagi tuw dah terpola di dalam imaginasi perasaannya. Keinginan untuk melihat pasangannya slalu tersenyum, bahagia, ceria de - el - el. Meski levelnya baru pertengahan but, cinta pada level ini udah bisa membuat seseorang melakukan apasaja agar terwujud keinginannya. Namun sayang, cinta pada level ini memiliki kelemahan yang cukup tragis. (apa tu om?):surprise Pingin tau? Oke deh gini aja. Situ pernah liat tayangan kriminal di televisi ga? Macam buser ato apalah nicknya. (mmm.. pernah om) Nah itu die!! Situ pernah liat berita tentang pemuda yang bunuh diri lantaran cintanya ditolak ga? Ato bahkan membunuh pasangannya karena menolak cintanya? (wah iya om!!) nah itulah kelemahan dari cinta pada level ini. Hehehe.. :D Situ ngerti kan maksud ane? (waduh.!! kaga om) Busyet dah... masa kaga ngarti sih...? (geleng2) Oke deh.. simple nya gini. Pada level medium ini, cinta belum dipoles dengan spiritual skill.
(wah!! apaan tu om?) Spiritual skill tu adalah kemampuan memahami bahwa segala sesuatu yang mengalir dan berlaku di dimensi ruang dan waktu ini ada Sang Pengaturnya. (ooo.. ) Ngerti ente? (Iya om) Apa? (Berhubungan dengan agama tho?) Wah tumben ente nangkep. Yoi, maksudnya pada level ini cinta belum diamplas dengan pengetahuan agama. Bisanya hanya berbagi namun ga memperhitungkan tindakan apa yang akan diambil jika sekiranya keinginannya tak terwujud. :D wheheh macam ahli aja situ?

Cinta in Heavy (ck..ck..ck ehem2 :x )

Nah ini die... katanya mbah wiki tuw, heavy artinya berat. Nah sesuai dengan kelasnya, pada level ini tuw cintanya wis tinggi. Kalo mau, level ini bisa diklasikifasi
(klasifikasi om..) Ya itu maksud saya. Pendeskripsiannya yaitu : Cinta pada sang Pencipta (Allah), Rasul - Nya, Orang tua, baru kekasih :x. Nah jika sekiranya seseorang dah mengemban level cinta macam gini. Wuih... perfect banget. Jalan menanjak dianggap turunan, batu karang terasa bak setumpuk kapas. (Maksute apa om? kok rada binun nih) ah dasar situ, maksute tuw apapun resiko yang dihadapi pasti si pelaku dapat menemukan solusi ato jalan keluar, apapun itu. InsyaAllah ada jalan keluarnya... hfff...

Namun pada level ini pun ternyata masih ada kekurangannya (Wah!! masa sih om) iya... (apa tuw om?) Susah dapetinnya :D whehehe... (ah itu mah bukan resiko, itu konskwensinya) ya sama aja... (ya ga sama dong om...) ah udah ah ribet lu!! ini nih.. ngomong2 soal cinta, ane punya pengalaman yang asik lho... mo denger ga ente? (wah boleh deh om...;)) oke deh...
Share: