Habis Mengusir, Kemudian Mengundang Jin

"Hahaha.." Imran tertawa sendiri memperhatikan pengajian yang sedang diadakan di kediaman bapak Purun yang letaknya beberapa rumah dari rumah kediaman Lukman teman pondoknya Imran.

"Kenapa mran? Ente liat lagi?" Tanya Lukman.
"Iya luk. Politiknya para jin ni emang top dah." Jawab Imran. "Tadi sewaktu pengajian dimulai ane liat dedemit pada berlompatan lari menjauhi tu majlis." Sambungnya lagi
.
Lukman hanya terkekeh, karena memang dia tidak dapat melihat apa-apa. Namun Imran memang sejak di pondok sudah dikenal di seantero pondok dengan kemampuannya yang katanya dapat melihat bangsa jin. Tapi iapun tidak pernah melakukan apa-apa ketika melihat makhluk-makhluk astral tersebut. "Sesekali kaget memang luk. Tapi lama-lama juga terbiasa." Terangnya pada Lukman suatu hari.
.
"Ente ga kepikiran dakwah ke mereka mran? Suatu hari teman pondok yang lain bertanya iseng.
.
"Ngga lah, menurut Ust. Syukri, bukan wewenang manusia berdakwah dengan Jin. Karena dari bangsa merekapun sudah ada kaum muslimin yang tugasnya mendakwahkan Islam sebagaimana bangsa kita." Jawab Imran.
.
Kembali ke rumahnya Lukman. Malam itu Imran bertandang silaturahmi ke rumah teman sekamarnya Lukman. Sudah lama mereka memang tidak bertemu semenjak angkatan mereka tamat dari pondok yang terletak di kaki gunung merbabu Salatiga itu. Imran menurut kabar yang didengar oleh Lukman, melanjutkan studi di LIPIA Jakarta. Sedang Lukman membantu pamannya mengurus peternakan di Bogor, sambil mengisi kegiatan pengajian di sekitar kampungnya tersebut.
.
"Giliran majlis yasin dan tahlil kelar, mereka pada nongol lagi tu mendekat." Ujar Imran.
.
"Mungkin karena kepulan asap rokok itu kali ya yang menarik mereka untuk mendekat kembali?" Tebak Lukman sambil memandang majlis taklim di rumah Pak Purun, Lukman mengerjap-ngerjapkan matanya.
.
"Bisa jadi luk. tu dedemit ane liat memang seperti menghirup-hirup kepulan asap rokok para jama'ah. Keliatan Majelis Yasinan ama Tahlilan nih, habis ngusir para Jin terus diundang lagi buat dijamu asap rokok.. hehe.. lucu" Jawab Imran.



"Kenapa ane bilang begitu? Ente harus tahu luk, sedari zaman dahulu tu, rokok atau menyan itu jadi makanan khas yang disajenkan sama sepuh-sepuh agama kejawen. Jadi bagi masyarakat jin wilayah indonesia nih, rokok termasuk makanan lezat bagi mereka. Makanya ane simpulkan begitu, habis mereka mengusir para jin dengan doa-doa tahlil, eh.. mereka mengundangnya kembali dengan menyuguhkan asap rokok. ya Allah.." Tambah Imran.
.
"Memang betul sudah Allah memerintahkan agar kita senantiasa berdoa sebelum melakukan setiap kegiatan luk. Mereka dimana-mana ada. Seperti hendak menyentuh kita." Lanjut Imran.
.
"Beruntung ente kaga melihat mereka." Tambahnya lagi. Lukman mengangguk-angguk
Share:

0 Komentar: