Trik Hacking Hafalan Al-Quran Kilat Bagi Orang Dewasa

Pernah tidak sebagai orang tua terlintas dalam benak anda semua untuk kembali menambah hafalan Al-Quran yang sudah bertahun-tahun tidak lagi digeluti bahkan terlupakan? Sudah pasti pernah ya saudaraku.

Kata sebuah pepatah yang sering saya dengar waktu masih ingusan. (Sekarang pun sebenarnya saya juga sering "ingusan"). He

.
"Belajar selagi kanak-kanak bagaikan mengukir di atas batu, belajar sesudah dewasa bagaikan mengukir di atas air."
.
Saat itu, tentu saja otak saya belum bisa mencerna dengan benar maksud dari pepatah di atas itu apa. Bagaimana mungkin mengukir di atas air? Pahat yang dibutuhkan pahat macam apa yang bisa mengukir air? Sungguh terlalu orang dewasa ini. Rutuk saya saat itu.
.
Namun kini sayapun akhirnya paham seiring dengan bertambahnya usia. Sayapun memahami alasan sehingga terciptanya pepatah tersebut. Orang dewasa itu sebagian besar memahami informasi hanya untuk sekedar tahu, bukan untuk dihafalkan. Syukur-syukur jika pas lagi dibutuhkan masih ingat. Hehe.
.
Beberapa faktor yang ditengarai sebagai penyebab susahnya orang dewasa menghafal adalah karena mereka mengarahkan kemampuan otaknya lebih prioritas kepada hal-hal yang dibutuhkan dalam pekerjaan. Tentu saja hal ini menyebabkan hal lain yang di luar rutinitas kerja dinomorduakan. Bukan generalisir, tapi memang sebagian besar faktanya seperti itu.
.
Termasuk dalam menghafal al-Qur'an. Mungkin tidak semua orang dewasa bisa menyempatkan waktu menambah hafalan qur'annya secara rutin. Padahal kita pun mungkin secara garis besar sudah tahu bahwa: salah satu penolong kita di alam kubur kelak, yang menemani dan menerangi kubur kita itu adalah al-Quran yang kita bermanja-manja dengannya sewaktu di dunia.
.
Nah, saya termasuk sosok yang agak sulit menghafal Qur'an. Mau gimana lagi, otak yang Allah berikan ini memang terlalu sibuk dalam berfikir, sehingga sangat sulit sekali untuk fokus, terlalu banyak protes, aksi, demo. Memikirkan satu masalah yang sebenarnya tak terlalu penting dan berbagai curious sehingga sebagian besar informasi yang datang terlalu tergesa-gesa untuk pergi menghilang. Hehe. That's okay.
.
Namun tentu saja, sesuatu yang baik untuk diri ini harus saya paksakan, dengan harapan kelak menjadi budaya yang baik dan berguna minimal bagi diri saya sendiri.
.
Ok, lanjut. Salah satu teknik yang bisa membantu saya menambah hafalan Quran adalah listening. Di mana teknik ini fokus mengandalkan indera pendengaran. Alhamdulillah, saat ini kita begitu dimudahkan dengan berbagai macam fasilitas teknologi, salah satunya adalah smartphone. Saya menginstall aplikasi Qur'an yang memiliki fitur murottal beberapa syaikh penghafal Qur'an terkenal semisal Syaikh Al-Ghomidi, Syaikh Al-Mathrud dll. Hal itu jelas sangat memudahkan saya. Kemudian ada fitur dimana saya bisa memainkan ayat tertentu dari sebuah Surah dari al-Qur'an dengan cara di'loop', ini mungkin adalah metode yang diistilahkan sebagai teknik muroja'ah alias mengulang-ulang.
.
Mungkin sebagian orang jika berangkat kerja mengendarai motor atau mobil mengisi waktu dengan memutar puisi-puisi indah kehidupan yang berbaris di playlist mereka, pun saya melakukannnya pula. hanya saja dengan me-loop-ing sebuah ayat yang hendak saya tanamkan di otak saya.
.
Hasilnya alhamdulillah, meskipun tetap saja tiada gading yang tak retak, sama halnya dengan otak saya, ada sedikit keretakan di sana sini dalam proses penanaman ayat-ayat suci al-Qur'an ini. Namun saya yakin, ciptaan Allah satu ini -otak- sangat luar biasa sekali kemampuannya. Saya yakin itu. Meskipun saya juga sadar, ungkapan pepatah yang saya kutip di awal paragraf tadi memang ada benarnya.
.
Tapi saya yakin untuk hal sebaik ini rasanya sayang jika saya tidak memaksa otak saya untuk terbiasa melakukannya. Karena sebagaimana kawan-kawan pahami bahwa kematian itu adalah hal yang paling dekat jaraknya dengan kita. Kan ga lucu pas saya lagi naik motor, tiba-tiba dari arah belakang saya dilindes truk tronton, badan saya hancur tapi smartphone saya selamat.. celakanya smartphone saya begitu didengarkan lagi memutar lagunya Ayu Ting ting yang masih bingung dengan alamat suaminya? he
Share:

0 Komentar: