Obrolan Santai Muh - Ayat-ayat Kauniyah

Muh tertegun memandang jauh ke depan. Dia memperhatikan gerak-gerik, tingkah pola perilaku manusia yang berseliweran silih berganti di depan kiosnya. Ada yang berjalan sembari asyik masyuk memainkan smartphone nya, ada pula yang tampak terburu-buru sembari memperhatikan jam di pergelangan tangannya.

"Subhanallah... Maa Kholaqta Haadza Baathilaa..." Muh, bergumam kecil menyaksikan betapa sibuknya manusia dengan kesehariannya. Pikirannya melanglang buana menghadirkan imajinasi spirit pengetahuan yang selama ini menjadi karakter utama yang memenuhi rongga pemikirannya.

"Seandainya saja kerakusan mengejar kemuliaan akhirat seimbang dengan keadaan saat mengejar dunia. Allahu akbar, alangkah indahnya dunia ini. Karena semestinya dunia di bawah naungan islam." Ia tertegun sejenak, kemudian melanjutkan imajinasi keilmuannya. "Sayangnya, kerakusan tersebut terbatas pada hal yang bersifat materi saja. sayang sekali" Gumam Muh.

Di Saat Muh sedang asyik bermain dalam Daydream nya, sebuah suara membuyarkan lamunannya. "Weis. Muh, ente lagi ngelamunin apa serius amat?" Firman menyapa Muh. "Ah, ente Fir, hehe kaget ane kirain siapa.." Jawab Muh. "Lagian ente melamun serius amat, lagi mikirin utang kah?" Timpal Firman, "Ah, kaga Fir, iseng aja ngeliatin manusia berlalu lalang di jalanan" Jawab Muh, "oh gitu, kirain lagi mikirin sesuatu yang amat serius, habis tampang ente tegang amat tampaknya..." ujar Firman. "Hehehe..." Muh terkekeh.
Share:

0 Komentar: